Malware Paling Banyak Menyebar Lewat USB
16.57
Penyebaran program jahat yang dapat membahayakan komputer, ternyata paling banyak terjadi melalui kegiatan saling berbagi file yang dapat diaksekusi (file sharing executable). Hal tersebut terungkap dari hasil survei tren kemanan tahunan Symantec terbarunya.
Dalam studinya berjudul Internet Security Threat Report XIV yang diumumkan di Jakarta Rabu 6 Mei 2009, Symantec mengatakan bahwa berbagi file merupakan metode yang paling umum dalam penyebaran program jahat.
Bila pada tahun 2007 penyebaran program jahat melalui berbagi file cuma sekitar 44 persen, pada 2008 penyebaran dengan cara ini meningkat menjadi 66 persen.
Menurut Ronnie Ng, System Engineering Manager Symantec Singapore & Indonesia, kebanyakan pengguna komputer tidak berhati-hati dengan ancaman keamanan komputer mereka melalui penggunaan media USB flash disk.
"Praktek yang aman untuk menggunakan USB thumb drive (flash disk) adalah selalu melakukan scanning dengan antivirus sebelum menggunakan alat itu," kata Ronnie.
Ronnie menyarankan pemindaian terhadap flash disk sebelum dan sesudah memindahkan data dari komputer satu ke komputer lain. Pasalnya baik worm maupun virus bisa masuk melalui penggunaan USB.
Conficker, worm ganas yang telah menyebar demikian luas ke seluruh dunia, adalah salah satu worm yang juga menyebar lewat USB flash disk. Menurut data Symantec, kini worm yang juga dikenal dengan nama Downadup itu telah menginfeksi jutaan komputer PC.
Sementara penyebaran program jahat melalui file sharing jaringan Peer to Peer (P2P) justru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada 2008, penyebaran lewat cara ini hanya sebesar 10 persen atau berkurang 7 persen dari sebelumnya.
Pada 2008, peningkatan program jahat (trojan, worm, virus, spam) memang cukup tajam. Tahun itu, Symantec mendeteksi sekitar 1,6 juta kode program yang berbahaya bagi komputer.
Jumlah itu merupakan sekitar 60 persen dari total 2,6 juta kode jahat yang pernah dideteksi. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini mengalami peningkatan sebesar 265 persen.
Dari 90 persen ancaman yang terdeteksi Symantec, ternyata berusaha untuk mencuri informasi rahasia. 76 persen diantaranya memiliki kemampuan untuk merekam ketikan keyboard pengguna komputer yang telah terinfeksi (keystroke logging).
Menurut Ronnie keystroke logging adalah program yang paling mudah dan paling efektif untuk mencuri data. Namun, ia menambahkan, kini juga telah berkembang metode yang lebih canggih. "Bahkan ada program yang dapat membaca gerakan tetikus," ujar Ronnie.
Ke depan, menurut Symantec, ledakan varian malware bakal terus terjadi. "Program jahat yang diciptakan akan lebih banyak daripada program yang berguna," kata Ronnie.
Dalam studinya berjudul Internet Security Threat Report XIV yang diumumkan di Jakarta Rabu 6 Mei 2009, Symantec mengatakan bahwa berbagi file merupakan metode yang paling umum dalam penyebaran program jahat.
Bila pada tahun 2007 penyebaran program jahat melalui berbagi file cuma sekitar 44 persen, pada 2008 penyebaran dengan cara ini meningkat menjadi 66 persen.
Menurut Ronnie Ng, System Engineering Manager Symantec Singapore & Indonesia, kebanyakan pengguna komputer tidak berhati-hati dengan ancaman keamanan komputer mereka melalui penggunaan media USB flash disk.
"Praktek yang aman untuk menggunakan USB thumb drive (flash disk) adalah selalu melakukan scanning dengan antivirus sebelum menggunakan alat itu," kata Ronnie.
Ronnie menyarankan pemindaian terhadap flash disk sebelum dan sesudah memindahkan data dari komputer satu ke komputer lain. Pasalnya baik worm maupun virus bisa masuk melalui penggunaan USB.
Conficker, worm ganas yang telah menyebar demikian luas ke seluruh dunia, adalah salah satu worm yang juga menyebar lewat USB flash disk. Menurut data Symantec, kini worm yang juga dikenal dengan nama Downadup itu telah menginfeksi jutaan komputer PC.
Sementara penyebaran program jahat melalui file sharing jaringan Peer to Peer (P2P) justru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada 2008, penyebaran lewat cara ini hanya sebesar 10 persen atau berkurang 7 persen dari sebelumnya.
Pada 2008, peningkatan program jahat (trojan, worm, virus, spam) memang cukup tajam. Tahun itu, Symantec mendeteksi sekitar 1,6 juta kode program yang berbahaya bagi komputer.
Jumlah itu merupakan sekitar 60 persen dari total 2,6 juta kode jahat yang pernah dideteksi. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini mengalami peningkatan sebesar 265 persen.
Dari 90 persen ancaman yang terdeteksi Symantec, ternyata berusaha untuk mencuri informasi rahasia. 76 persen diantaranya memiliki kemampuan untuk merekam ketikan keyboard pengguna komputer yang telah terinfeksi (keystroke logging).
Menurut Ronnie keystroke logging adalah program yang paling mudah dan paling efektif untuk mencuri data. Namun, ia menambahkan, kini juga telah berkembang metode yang lebih canggih. "Bahkan ada program yang dapat membaca gerakan tetikus," ujar Ronnie.
Ke depan, menurut Symantec, ledakan varian malware bakal terus terjadi. "Program jahat yang diciptakan akan lebih banyak daripada program yang berguna," kata Ronnie.
0 Response to "Malware Paling Banyak Menyebar Lewat USB"
Posting Komentar